Apa Itu VUCA dan Dampaknya Bagi Perusahaan ?

Bukan rahasia lagi kalau iklim bisnis di Indonesia sudah berubah dan menjadi lebih sulit diprediksi. Ada ketidakjelasan dan ketidakpastian terkait situasi bisnis yang secara umum terwakili dalam VUCA. Tapi apa itu VUCA dan apa dampaknya?

Memahami konsep VUCA diperlukan, terlebih saat perusahaan dihadapkan pada situasi seperti saat ini, di mana perusahaan dituntut untuk terus membuat inovasi bisnis, mengelola risiko, mengejar perubahan, dan memecahkan masalah. Banyak organisasi kemudian berjuang untuk tetap sejalan dengan perubahan, dan ini terangkum dalam VUCA.

Ada banyak faktor kenapa lingkungan VUCA terjadi, seperti globalisasi, tantangan ekonomi, termasuk iklim bisnis yang terus berubah dinamis. Sangat penting memahami apa itu VUCA, karena dampaknya bisa langsung terasa ke berbagai lini perusahaan.

Apa Itu VUCA?

Militer Amerika mulai memakai istilah VUCA di akhir 1990 guna menggambarkan situasi ancaman yang berubah tiap waktu. Ancaman tersebut kemudian diterjemahkan dalam empat kata berupa volatile, uncertain, complex, dan ambiguous. Pendek kata, VUCA.

Empat kata tersebut kemudian diadopsi dalam dunia bisnis tapi dengan jenis ancaman berbeda. Dunia bisnis juga mengalami ancaman kurang lebih sama, yang mana dipenuhi dengan lingkungan tidak pasti. Jika ingin bisnis bertahan dalam lingkungan, perusahaan perlu mengembangkan pemimpin baru.

Saat perubahan sudah tak bisa dihindari lagi, pemimpin harus belajar mempersiapkan berbagai skenario, mengelolanya, dan menggunakan pengalaman masa lalu sebagai acuan pengambilan keputusan. Meski demikian, pengalaman ini tak membantu banyak dalam dunia VUCA.

Perusahaan di Indonesia umumnya mengalami masalah yang sama terkait kepemimpinan, yang mana belum banyak pemimpin yang memenuhi kualifikasi untuk memimpin perusahaan. Solusi yang diambil cukup praktis, yaitu mendatangkan invididu dari luar guna memimpin perusahaan lokal.

Padahal dengan memahai VUCA sebagai panduan dasar, talenta lokal sebenarnya bisa bersaing dengan sumber daya. Lebih jauh, konsep VUCA bahkan dimanfaatkan untuk melatih sikap kepemimpinan sehingga perusahaan mampu bertahan dengan lingkungan bisnis yang ekstrim.

VUCA di Indonesia

Terdapat empat elemen yang menantang dalam VUCA yang dapat berimbas langsung pada eksistensi perusahaan di tanah air. Dampaknya bisa menyentuh langsung ke berbagai sektor industri, jadi sudah sewajarnya jika pemimpin perusahaan mulai memperhatikan VUCA.

Volatile dan Uncertain

Aspek ini lebih sering dikaitkan dengan nilai tukar rupiah dengan mata uang asing. Volatile, atau volatilitas dalam padanan katanya, sering dikaitkan dengan situasi yang berubah-ubah atau tidak tepat. Situasi yang demikian bisa menciptakan ketidakpastian di lingkungan bisnis.

Investor jelas enggan menanam modal lebih banyak jika situasi terus berubah. Kondisi seperti ini muncul bukan karena faktor tunggal, tapi ada banyak faktor yang saling terkait. Tapi di antara faktor paling berpengaruh yaitu rasio nilai tukar dan kebijakan pemerintah.

Lingkungan market yang terus berubah, misalnya dari musim liburan, puasa, dan lebaran yang hanya berjarak bulanan, memberi kesulitan karena menghadirkan ketidakpastian bisnis dalam jangka panjang. 

Bulan lalu industri travel menggeliat, bulan ini industri makanan naik daun, dan bulan depan industri fesyen menyusul, meski di satu sisi tetap menyajikan peluang tersendiri.

Tak ada yang mau berbisnis jika ternyata iklimnya tidak mendukung, dan tak ada transaksi keluar masuk jika nilai tukar rupiah ternyata tidak menguntungkan. Semisal tak ingin terjebak pada situasi tersebut, tersebut harus bisa memeikirkan langkah antisipasi lebih dulu.

Complex dan Ambiguous

Indonesia, dengan segala kekurangannya, tetaplah negara besar dengan sumber daya melimpah, baik alamnya dan manusianya. Tapi kebesaran Indonesia tak diimbangi dengan manajemen sumber daya yang baik sehingga menciptakan iklim yang kurang seimbang.

Terlalu banyak hal yang kompleks di Indonesia. Ambil contoh bagaimana cara mencari izin usaha yang harus menempuh rute berbelit dengan durasi yang jelas. Bahkan antar regulator sendiri ada semacam kebingungan sehingga saling lempar tanggung jawab.

Imbas terbesar tentu pada perusahaan karena tak kunjung mendapat kejelasan status, yang akhirnya berdampak buruk pada agenda bisnis secara keseluruhan. Meski kondisi eksternal yang kompleks agak sulit diurai, tapi pemimpin harus bisa mengambil inisiatif dengan mengacu VUCA.

Memahami apa itu VUCA bisa memberi modal tersendiri untuk pimpinan perusahaan di Indonesia dalam mengambil sikap terkait situasi bisnis yang ada. Dengan mencermati tiap tantangan yang ada dalam VUCA, bisnis memiliki peluang besar tetap stabil di berbagai kondisi ekstrim.

Ditulis oleh Ria A W