Intip 7 Perbedaan Lean Canvas dan Business Model Canvas
Pebisnis manapun pasti mencari strategi pemodelan bisnis yang mampu memberi profit dalam jumlah besar tapi dengan cara yang sederhana. Lean canvas dan business model canvas menyediakan peluang tersebut. Tapi apa perbedaan lean canvas dan business model canvas?
Lean canvas merupakan strategi yang dikembangkan Ash Maurya dengan fokus utama menyasar pada pendekatan bisnis dengan target utama pebisnis dan perusahaan.
Di sisi lain, business model canvas dikembangkan Alexander Osterwalder yang berfokus pada majamenen strategi dan rencana pemasaran dengan target utama bisnis baru dan lama.
Jika mengacu pada uraian tersebut, bisa dilihat dengan mudah bahwa perbedaan lean canvas dan business model canvas terletak pada subjeknya, di mana lean canvas dimanfaatkan perusahaan dan pebisnis sedang business model canvas dimanfaatkan oleh produk baru dan lama.
Apa Itu Lean Canvas?
Lean canvas dapat menyediakan semua solusi bisnis terkait konsumen dengan membuat diagram sederhana yang dibagi menjadi dua sisi. Sisi sebelah kiri akan berfokus pada produk, sementara sisi kanan lebih fokus pada market.
Lean canvas bisa disamakan dengan cara kerja otak, yang mana sebelah kiri identik dengan lebih logis dan analitis. Lean canvas bagian kiri mewakili produk yang harus dibuat berdasarkan analisa dengan proses yang logis, termasuk masalah berserta solusinya.
Di sisi sebelah kanan lean canvas, terdapat bagian yang terkait dengan apa yang dibutuhkan market. Apapun yang berkaitan dengan peluang akan dituangkan di bagian ini. Layaknya otak bagian kanan, lean canvas bagian kanan agak sulit dikontrol karena terkait perilaku konsumen.
Apa Itu Business Model Canvas?
Business model canvas tak ubahnya seperti struktur bisnis yang memuat rencana anggaran dan aliran profit, memetakan aktivitas bisnis, menganalisa konsumen, dan lainnya. Dengan memakai komponen tersebut dalam pemodelan, akan didapatkan suatu prototip produk yang sesuai keinginan konsumen.
Lebih jauh, business model canvas memungkinkan perusahaan melakukan penetrasi ke market dengan strategi yang tepat disertai pendekatan yang adaptif. Dengan melihat detil komponen tersebut, akan muncul inovasi dan pembaruan yang sesuai tuntutan market.
Bisa dikatakan bahwa pemodelan bisnis didasarkan pada analisa SWOT sebagai acuan utamanya. Strength dan weakness akan menyediakan informasi tentang kondisi bisnis, sedang opportunity dan threat diperlukan untuk mengenali perubahan di masa mendatang pada bisnis.
Apa Perbedaan Lean Canvas dan Business Model Canvas?
Satu fakta, 90% bisnis baru gagal berkembang karena gagal mencari solusi atas produknya. Dua model strategi tersebut sama-sama memakai pendekatan analitis, yang krusial untuk mendukung kesuksesan bisnis. Tapi terdapat sejumlah perbedaan lean canvas dan business model canvas.
#1. Target
Lean canvas berupa perusahaan, sedang business model canvas lebih pada bisnis baru dan lama.
#2. Tujuan
Pada lean canvas, tujuannya lebih jelas dan tertarget sehingga mampu membantu memberi solusi secara cepat. Sedikit berbeda dengan business model canvas, yang mana tujuan utamanya yaitu membantu menciptakan nilai dari suatu bisnis.
#3. Fokus
Fokus lean canvas untuk pebisnis dan perusahaan, di sisi lain business model canvas fokus pada produk, konsumen, investor, konsultan, dan penasehat.
#4. Konsumen
Lean canvas belum berfokus pada konsumen karena perusahaan belum meneluarkan produk jadi, sedang business model canvas fokus pada tanggapan konsumen yang berhubungan dengan produk.
#5. Pendekatan
Analisa lean canvas dimulai dari mencari masalah, mengusulkan solusi, cara mencapai solusi, biaya yang terlibat, dan kemungkinan profit yang didapat. Sementara business model canvas berfokus pada infrastruktur ditambah kompone yang ada pada lean canvas.
#6. Kompetisi
Lean canvas mampu menilai apakah suatu bisnis keunggulan dibanding produk lain dan bagaimana mengkapitalisasi keunggulan menjadi keuntungan. Business model canvas, di sisi lain, lebih fokus pada nilai kualitatif dan kuantitatif atas suatu produk jika ingin tetap berjaya di market.
#7. Penerapan
Lean canvas merupakan metode pemecahan masalah yang sederhana yang berorientasi pada pendekatan yang memungkinkan pebisnis melakukannya secara bertahap. Pada business model canvas, solusi didapat berdasarkan pemahaman mendalam, kreativitas, diskusi, dan analisa yang konstruktif.
Pada dasarnya, perbedaan lean canvas dan business model canvas ada pada prosesnya, tapi tujuan besarnya tetap sama. Itu sebabnya sangat disarankan untuk bergantian menggunakan dua pendekatan ini sehingga bisnis mampu menemukan jawaban tepat tentang kebutuhannya.
Ditulis oleh Ria A W
Like it? Share it!
Get In Touch!
Ingin konsultasi seputra pengembangan inovasi di perusahaan Anda? Jangan ragu hubungi kami, konsultasi gratis.
Apa Arti Insentif? Penjelasan dan Benefitnya bagi Perusahaan
Sebagai pemilik bisnis atau seorang pemimpin, penting untuk mengetahui bagaimana cara meningkatkan motivasi kerja karyawan dan menumbuhkan lingkungan kerja yang lebih inovatif dan produktif. Menawarkan insentif di luar gaji pokok merupakan salah satu cara yang bagus untuk menciptakan lingkungan yang menyenangkan dan kompetitif untuk memotivasi karyawan lebih berenergi dalam bekerja. Lebih jauh lagi, pemberian insentif
7 Bentuk Motivasi Kerja Karyawan dan Cara Meningkatkannya
Motivasi kerja karyawan adalah aspek penting dalam sebuah perusahaan yang akan mengarah pada peningkatan performa bisnis maupun individu karyawan. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan riset yang telah dikeluarkan oleh Gallup, bahwa sangat disayangkan ada banyak perusahaan harus gagal berkembang karena tingkat karyawan yang termotivasi hanya sekitar 13%. Kegagalan ini tentu tidak Anda inginkan, bukan? Oleh
4 Tipe Inovasi yang Membantu Perusahaan Anda Lebih Maju
Tidak semua strategi dalam berinovasi memberikan output yang positif dan memberikan hasil yang baik perusahaan. Karena pada intinya, inovasi dan kreativitas digunakan untuk memecahkan masalah, yang mana masing-masing masalah punya cara yang berbeda juga untuk memecahkan masalahnya. Tapi, banyak perusahaan yang menganggap seolah-seolah hanya ada satu cara untuk berinovasi, mereka mengunci diri ke dalam satu