Begini Cara Melakukan Design Sprint yang Impactful
Design sprint merupakan metodologi paling praktis yang dikembangkan jake knapp untuk menvalidasi ide melalui desain, prototip, uji coba, dan berkolaborasi hanya dalam waktu lima hari. Tentunya, cara melakukan design sprint tak sama, bergantung situasi dan kondisi bisnis.
Meski design sprint tidak menghasilkan produk jadi, tapi metode ini dinilai sebagai yang tercepat dan termurah untuk mengukur ide atau strategi bisnis ke konsumen sungguhan. Pendekatan dalam design sprint lebih terstruktur dan efektif dibanding metode konvensional.
Metodologi design sprint sudah diadopsi banyak perusahaan besar. Tapi proses penerapan design sprint sangat intens karena kedalaman materi. Guna mendapat hasil yang mendekati sempurna, ada sejumlah rencana yang harus dibuat terlebih dulu.
Cara Melakukan Design Sprint
#1. Menyusun Tim
Design sprint biasanya dilakukan dengan fasilitator atau biasa disebut dengan sprint master. Tugas utamanya yaitu mencari masalah yang ingin diselesaikan dengan menyusun tim yang umumnya terdiri dari 5-7 anggota dengan kemampuan spesifik.
Anggota tim harus memiliki keahlian berbeda supaya mampu melihat masalah dengan perspektif lebih luas. Setelah tim disusun, akan dipilih satu sosok penentu yang nantinya berhak mengambil keputusan. Sosok penentu tak berarti harus berasal dari jajaran pimpinan di perusahaan.
Fasilitator yang nantinya berhak memilih individu tersebut, atau sesuai kesepakatan anggota tim. Dalam satu tim memiliki fungsi yang berbeda, antara lain seperti:
- Fasilitator sebagai penyedia layanan design sprint.
- Decider yang bertugas mengambil keputusan akhir.
- Marketer yang menentukan apakah solusi mempunyai nilai dalam market.
- Developer yang bertugas dalam aspek teknis.
- Designer dengan fungsi utama mendesain sistem design sprint.
- Customer service yang bertugas menyajikan data konsumen.
Tugas lain dari fasilitator yaitu menyelenggarakan pertemuan anggota tim, dan akan lebih baik jika tim design sprint dipisahkan dari tugas perusahaan sehingga bisa lebih terfokus pada design sprint. Inilah cara melakukan design sprint paling impactful.
#2. Tim Jarak Jauh
Untuk tim design sprint jarak jauh, fasilitator harus bisa merekrut anggota yang mempunyai jam kerja yang sama, terlepas dari lokasi keberadaannya. Ini bertujuan untuk melancarkan alur komunikasi.
Tiap anggota harus dikondisikan dalam lingkungan yang bisa terhubung dalam berbagai kondisi. Dengan demikian, koneksi internet yang stabil dan jaringan telepon yang memadai merupakan bagian krusial.
#3. Alat Untuk Design Sprint
Cara melakukan design sprint yang efektif selanjutnya yaitu dengan mengimplementasikan alat yang tepat guna, dalam arti sesuai kebutuhan tim. Tiap anggota harus mau berbagi catatan demi mengenali kebutuhan anggota yang lain.
Periksa jadwal anggota yang lain dengan membangun komunikasi intensif. Pilihan paling masuk akal yaitu memakai alat buatan Google berupa G Suite, yang berisi berbagai alat yang bisa dimanfaatkan hanya dengan sekali login.
Tiap anggota tim bisa saling melihat jadwal dan tugas yang sudah diselesaikan. Setidaknya ada sejumlah alat yang diperlukan agar design sprint bisa impactful, seperti:
- Google Sheets untuk menyimpan hasil uji coba.
- Google Docs untuk membuat catatan terkait tiap proses.
- Google Calendar untuk mengamati jadwal yang sudah disusun.
- Google Hangout untuk panggilan grup.
Beberapa alat tersebut sudah tersedia di platform G Suite, tapi tim design sprint tetap membutuhkan alat penunjang berupa:
- Papan tulis (atau papan tulis digital jika memiliki anggota jarak jauh seperti Google Jamboard atau Realtimeboard).
- Alat pembuat prototip seperti Figma, Axure, Sketch, dan lainnya.
- Lembar design sprint yang digunakan oleh fasilitator seperti Design Sprint Kit dari Google.
- Kertas dan pena untuk membuat sketsa ide tersendiri.
- Makanan ringan dan minuman karena proses intens design sprint sangat menguras tenaga.
#4. Membuat Timeline
Saat semua alat yang diperlukan sudah dipenuhi, design sprint kemudian mulai dijalankan sesuai kesepakatan antara fasilitator dan pihak perusahaan. Durasi design sprint bisa bervariasi, antara 5-7 hari dengan pola kerja yang sangat intensif.
Ambil contoh durasi design sprint berjalan lima hari. Jika demikian, penjelasannya menjadi:
- Senin diawali dengan pemetaan masalah.
- Selasa membuat sketsa tentang kemungkinan solusi.
- Rabu diambil keputusan yang sekiranya bernilai positif untuk market.
- Kamis dilanjutkan dengan membuat prototip.
- Jumat dilakukan uji coba prototip ke konsumen secara langsung.
Semisal design sprint benar-benar berjalan sesuai apa yang direncanakan, bukan hanya masalah yang akan teratasi, tapi juga ide pemasaran baru kemungkinan akan ditemukan. Dengan demikian, cara melakukan design sprint yang impactful bergantung pada efektivitas dalam mengeksekusi rencana.
Ditulis oleh Ria A W
Like it? Share it!
Get In Touch!
Ingin konsultasi seputra pengembangan inovasi di perusahaan Anda? Jangan ragu hubungi kami, konsultasi gratis.
Apa Arti Insentif? Penjelasan dan Benefitnya bagi Perusahaan
Sebagai pemilik bisnis atau seorang pemimpin, penting untuk mengetahui bagaimana cara meningkatkan motivasi kerja karyawan dan menumbuhkan lingkungan kerja yang lebih inovatif dan produktif. Menawarkan insentif di luar gaji pokok merupakan salah satu cara yang bagus untuk menciptakan lingkungan yang menyenangkan dan kompetitif untuk memotivasi karyawan lebih berenergi dalam bekerja. Lebih jauh lagi, pemberian insentif
7 Bentuk Motivasi Kerja Karyawan dan Cara Meningkatkannya
Motivasi kerja karyawan adalah aspek penting dalam sebuah perusahaan yang akan mengarah pada peningkatan performa bisnis maupun individu karyawan. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan riset yang telah dikeluarkan oleh Gallup, bahwa sangat disayangkan ada banyak perusahaan harus gagal berkembang karena tingkat karyawan yang termotivasi hanya sekitar 13%. Kegagalan ini tentu tidak Anda inginkan, bukan? Oleh
4 Tipe Inovasi yang Membantu Perusahaan Anda Lebih Maju
Tidak semua strategi dalam berinovasi memberikan output yang positif dan memberikan hasil yang baik perusahaan. Karena pada intinya, inovasi dan kreativitas digunakan untuk memecahkan masalah, yang mana masing-masing masalah punya cara yang berbeda juga untuk memecahkan masalahnya. Tapi, banyak perusahaan yang menganggap seolah-seolah hanya ada satu cara untuk berinovasi, mereka mengunci diri ke dalam satu