Apa Itu Golden Circle dan Bagaimana Cara Menggunakannya?
Di antara banyaknya konsep penting yang diadopsi berbagai perusahaan di dunia adalah golden circle. Konsep ini ditemukan oleh Simon Sinek, seorang konsultan bisnis dan manajemen asal Inggris. Lantas, apa itu golden circle dan apa kaitannya dengan inovasi bisnis?
Dalam merencanakan bisnis, aspek utama yang harus diperhatikan yaitu keunggulan suatu produk dan solusi apa yang ditawarkan produk tersebut. Fokus selanjutnya yaitu menerjemahkan apa, kenapa, dan bagaimana keunggulan produk.
Menurut Simon, mayoritas perusahaan tak memahami sepenuhnya kenapa konsumen memilih produk yang ditawarkan. Dengan kata lain, konsep golden circle lebih fokus melihat keterkaitan antara produk dan konsumen tapi dari sudut pandang lebih luas.
Apa Itu Golden Circle?
Simon menjelaskan, mayoritas orang memulai komunikasi dengan ‘apa’ lalu dilanjutkan dengan ‘bagaimana’ dan ‘kenapa’. Tapi perusahaan yang secara universal diidentifikasi sebagai yan terunik dan sukses, seperti Apple dan Google, memakai pola komunikasi terbalik.
Alih-alih memakai pola komunikasi umum layaknya manusia, perusahaan besar justru mengedepankan ‘kenapa’ lalu disusul dengan ‘bagaimana’ dan ‘apa’. Tapi kenapa urutan pola komunikasi ini menjadi penting? Singkatnya karena berkaitan dengan pola pikir yang dipakai untuk berkomunikasi.
Saat membicarakan apa yang sedang dilakukan, bagian otak akan merespon secara analitis. Tapi jika berbicara tentang kenapa dan bagaimana, komunikasi yang terjadi justru berkaitan langsung dengan perasaan dan perilaku manusia secara keseluruhan.
Pada dasarnya, keputusan membeli kerap didasari dengan emosi, lalu logika mulai berjalan saat produk sudah dibeli. Jadi, dengan menarik emosi dan perasaan konsumen, seperti membangun kredibilitas dan kepercayaa, bisnis akan mengalami pertumbuhan signifikan.
Komponen Dalam Golden Circle
Konsep golden circle secara visual berbentuk tiga lingkaran yang saling bertumpuk berisi ‘what’, ‘how’, dan ‘why’. Lingkaran terluar berisi what yang menjelaskan apa yang diproduksi dan dijual perusahaan, juga apa yang dikerjakan karyawan sebagai tugasnya.
Lingkaran berikutnya mewakili how yang menjelaskan bahwa suatu bisnis harus paham bagaimana membuat produk yang benar. Yang menjadi persoalan, tak banyak perusahaan yang paham bagaimana melakukan apa yang seharusnya dilakukan.
Lebih jauh, beberapa perusahaan kadang tak paham bagaimana membedakan bisnis atau produk yang ditawarkan dari kompetitor di bidang yang sama. Dalam hal ini, tak ada nilai tawar yang diberikan sebagai pembeda dari produk lain.
Lingkaran terdalam mewakili why, yang merupakan pondasi dari keseluruhan konsep. Why mewakili alasan kenapa harus berbisnis, baik secara individual atau institusional. Misalnya saja, dari banyak perusahaan saat ini, profit masih menjadi alasan utama kenapa perusahaan tetap eksis.
Cara Menggunakan Golden Circle
Jika sudah memahami apa itu golden circle, langkah berikutnya yaitu menerapkan golden circle dalam bentuk konten pemasaran supaya menghasilkan sesuatu yang berguna, relevan, dan efek luar biasa. Tentunya masih ada banyak cara lain memanfaatkan golden circle.
#1. Gunakan Konten yang Menarik Secara Emosi.
Untuk bisa menghasilkan konten yang seperti ini, coba pikirkan respon seperti apa yang ingin didapat dari pembaca. Apakah berupa takut, bersalah, berapi-api, terhibur, atau penuh dengan harapan. Dengan demikian, akan terjalin relasi antara produk (yang diwakili konten) dan pembaca.
#2. Konsisten dan Otentik
Ini bukan tentang apa yang akan dituliskan dalam seluruh laman website atau konten marketing, tapi ini tentang pengalaman dalam perusahaan yang ingin diberikan pada pembaca tiap kali melakukan kontak. Untuk itu, hadirkan secara konsisten dan otentik.
#3. Buat Jelas dan Singkat
Potong konten yang terlalu panjang, pastikan hanya bagian penting saja yang ditampilkan dalam konten. Lakukan editing berkali-kali bila perlu, ini penting guna memastikan hanya materi berkualitas saja yang muncul. Terlalu banyak konten hanya akan mengaburkan maksud dan tujuan.
#4. Buat Spesifik
Tiap bisnis pasti punya segementasi target yang jelas, jadi sebaiknya buat iklan lebih spesifik yang mampu menyasar langsung target. Pendekatan yang diambil harus ideal untuk konsumen tertentu. Dalam hal ini, pikirkan apa yang menjadi persoalan konsumen, lalu buat konten yang mampu memecahkan masalah mereka.
#5. Tanyakan
Jangan lupa memasukkan unsur call to act (CTA). Cara termudah yaitu dengan menyisipkan pertanyaan atau ajakan sehingga pembaca bisa merasa tertarik untuk mengetahui lebih dalam.
Dengan mengetahui apa itu golden circle, bisnis bisa beranjak ke arah yang lebih mapan untuk beberapa periode ke depan. Lebih dari itu, konsep golden circle juga muda diaplikasikan, baik untuk bisnis baru atau bisnis lama yang masih mengalami stagnasi.
Dibuat oleh Ria A W
Like it? Share it!
Get In Touch!
Ingin konsultasi seputra pengembangan inovasi di perusahaan Anda? Jangan ragu hubungi kami, konsultasi gratis.
Apa Arti Insentif? Penjelasan dan Benefitnya bagi Perusahaan
Sebagai pemilik bisnis atau seorang pemimpin, penting untuk mengetahui bagaimana cara meningkatkan motivasi kerja karyawan dan menumbuhkan lingkungan kerja yang lebih inovatif dan produktif. Menawarkan insentif di luar gaji pokok merupakan salah satu cara yang bagus untuk menciptakan lingkungan yang menyenangkan dan kompetitif untuk memotivasi karyawan lebih berenergi dalam bekerja. Lebih jauh lagi, pemberian insentif
7 Bentuk Motivasi Kerja Karyawan dan Cara Meningkatkannya
Motivasi kerja karyawan adalah aspek penting dalam sebuah perusahaan yang akan mengarah pada peningkatan performa bisnis maupun individu karyawan. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan riset yang telah dikeluarkan oleh Gallup, bahwa sangat disayangkan ada banyak perusahaan harus gagal berkembang karena tingkat karyawan yang termotivasi hanya sekitar 13%. Kegagalan ini tentu tidak Anda inginkan, bukan? Oleh
4 Tipe Inovasi yang Membantu Perusahaan Anda Lebih Maju
Tidak semua strategi dalam berinovasi memberikan output yang positif dan memberikan hasil yang baik perusahaan. Karena pada intinya, inovasi dan kreativitas digunakan untuk memecahkan masalah, yang mana masing-masing masalah punya cara yang berbeda juga untuk memecahkan masalahnya. Tapi, banyak perusahaan yang menganggap seolah-seolah hanya ada satu cara untuk berinovasi, mereka mengunci diri ke dalam satu