3 Contoh Hasil Design Sprint di Berbagai Bidang Bisnis
Sebagai metode tercepat untuk meningkatkan inovasi, design sprint banyak diaplikasikan di berbagai bidang bisnis. Pendekatan yang cepat merupakan teknik yang efektif untuk membantu perusahaan tumbuh, dan ada banyak contoh hasil design sprint dengan hasil memuaskan.
Design sprint berfokus pada penguatan ide dan inovasi yang berbasis pada kreativitas individu dalam tim sebagai perwakilan perusahaan. Metode ini terdiri dari beberapa tahapan yang digunakan untuk menjawab semua permasalahan bisnis.
Untuk meningkatkan prosentase keberhasilan pelatihan design sprint, tak ada salahnya jika melihat contoh hasil design sprint yang sudah dikerjakan perusahaan lain sebagai rujukan. Dari sini, plus minus design sprint bisa diketahui.
#1. British Museum
Tantangan
Satu contoh pertama yaitu dari British Museum. Lewat suatu riset, tim design sprint menemukan fakta bahwa pengunjung website British Museum tak menggunakan situsnya sebagai referensi untuk merencanakan kunjungan secara fisik ke museum.
Dengan kata lain, tak ada aksi apapun setelah membuka website. Masalah lain yaitu terkait komunikasi beda bahasa antara pengunjung dan staf yang bekerja. British Museum bukan museum lokal, tapi belum terlalu cakap dalam komunikasi lintas bahasa.
Yang Dilakukan:
Persoalan tersebut kian menjadi jelas saat tim design sprint mulai mencari solusi. Lewat design sprint yang dijalankan selama dua hari, tim melakukan 25 wawancara lalu mulai mencoba ide baru tersebut langsung ke museum secara fisik.
Hasilnya:
Museum merupakan organisasi yang cenderung tertutup, di mana pengunjung yang masuk seolah menjadi terisolasi. Menerapkan pendekatan berbasis design sprint bisa memecah batasan tradisional dan mendemonstrasikan kolaborasi dari beberapa disiplin ilmu.
Dengan mengatasi masalah tersebut, hasilnya berupa peningkatan pengunjung. Bahkan British Museum berencana menggelar design sprint secara regular di tiap kuartal. Pada tiap design sprint yang dijalankan, target yang dicanangkan akan selalu berbeda dengan fokus peningkatan pengunjung.
#2. Adaptovate
Via: https://www.youtube.com/channel/UC3aJEvHOzZiD0eWPxoLxFgw
Tantangan:
Kilen Adaptovate merupakan perusahaan internasional yang bergerak dalam sektor pertambangan batubara, besi, dan minyak bumi. Perusahaan ini menjalankan kontrak bernilai jutaan dolar dalam satu tahun. Tapi mulai terlihat masalah besar yang muncul setelah design sprint dijalankan.
Beberapa masalah yaitu pengelolaan kontrak tidak konsisten, kurangnya akuntabilitas dan pemisahan aset, banyak divisi yang lepas tangan, tak ada kolaborasi yang seirama antara perusahaan, suplai, dan vendor yang tergabung.
Yang dilakukan:
Adaptovate lalu menjalankan metode agile design sprint dengan pimpinan untuk mempercepat perumusan masalah, memetakan masalah beserta ide, membuat prototip untuk diuji coba dan dikembangkan lebih lanjut nantinya.
Pada proses design sprint, tim mendesain dua jenis kontrak baru sebagai prototip lalu diuji coba untuk mendapat validasi dari para pemangku kepentingan. Teknik yang diterapkan yaitu lean dan agile yang digunakan untuk memetakan masalah dengan fokus besar pada klien dan konsumen.
Hasilnya:
Ditemukan cara baru dalam sistem manajemen sehingga bisa lebih baik dalam mengelola kontrak bernilai tinggi. Sebagai hasil dari pendekatan ini, ada penguatan di jajaran pemimpin dibanding sebelum design sprint berjalan.
#3. Boost
Tantangan:
Contoh hasil design sprint berikutnya dari bidang digital. Boost merupakan perusahaan rintisan yang bergerak di pengembangan web dan aplikasi. Startup ini menggunakan design sprint untuk mengembangkan tampilan website baru yang disukai pengguna.
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa, boost merasa tampilan situsnya tidak sesuai harapan jika menengok segmentasi target yang direncanakan. Masalah ini ditemukan setelah metode design sprint dijalankan.
Yang dilakukan:
Dengan mengambil beberapa personil dari tiap departemen untuk digabungkan dalam tim design sprint, baru didapat solusi atas persoalan tersebut, dan apa yang dibutuhkan untuk desain website yang baru. Dari kolaborasi antar departemen tersebut, terbentuk solusi berupa prototip.
Hasilnya:
Pendekatan design sprint yang menekankan kolaborasi memberi hasil nyata pada terbentuknya suatu desain baru, meski masih seputar prototip. Tim tidak membutuhkan waktu berbulan mengembangkan produk baru, sekaligus mengetahui plus minus dari produk tersebut.
Tentu saja, masih ada banyak contoh hasil design sprint lain di berbagai bidang. Tapi beberapa contoh hasil design sprint di atas setidaknya memberi gambaran bagaimana design sprint membantu mengatasi persoalan terkait bisnis, sekaligus memberi ide segar lewat kolaborasi aktif dari tiap individu dalam tim.
Ditulis oleh Ria A W
Like it? Share it!
Get In Touch!
Ingin konsultasi seputra pengembangan inovasi di perusahaan Anda? Jangan ragu hubungi kami, konsultasi gratis.
Apa Arti Insentif? Penjelasan dan Benefitnya bagi Perusahaan
Sebagai pemilik bisnis atau seorang pemimpin, penting untuk mengetahui bagaimana cara meningkatkan motivasi kerja karyawan dan menumbuhkan lingkungan kerja yang lebih inovatif dan produktif. Menawarkan insentif di luar gaji pokok merupakan salah satu cara yang bagus untuk menciptakan lingkungan yang menyenangkan dan kompetitif untuk memotivasi karyawan lebih berenergi dalam bekerja. Lebih jauh lagi, pemberian insentif
7 Bentuk Motivasi Kerja Karyawan dan Cara Meningkatkannya
Motivasi kerja karyawan adalah aspek penting dalam sebuah perusahaan yang akan mengarah pada peningkatan performa bisnis maupun individu karyawan. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan riset yang telah dikeluarkan oleh Gallup, bahwa sangat disayangkan ada banyak perusahaan harus gagal berkembang karena tingkat karyawan yang termotivasi hanya sekitar 13%. Kegagalan ini tentu tidak Anda inginkan, bukan? Oleh
4 Tipe Inovasi yang Membantu Perusahaan Anda Lebih Maju
Tidak semua strategi dalam berinovasi memberikan output yang positif dan memberikan hasil yang baik perusahaan. Karena pada intinya, inovasi dan kreativitas digunakan untuk memecahkan masalah, yang mana masing-masing masalah punya cara yang berbeda juga untuk memecahkan masalahnya. Tapi, banyak perusahaan yang menganggap seolah-seolah hanya ada satu cara untuk berinovasi, mereka mengunci diri ke dalam satu